Sabtu, 25 Oktober 2014

Please, STOP Verbal Violence!

Lidah itu memang lunak tak bertulang, namun lidah ibarat pedang, jika hati ditikam kata-kata di manakah cari penawarnya?kata-kata itu dari lidah, dengan anak pun begitu, harus menjaga kata-kata, memelihara kata-kata sebaik-baiknya. Karena Anak adalah harapan masa
depan bangsa. Mereka adalah investasi berharga yang harus dijaga dan dididik dengan sebaik-baiknya. Sedih rasanya jika di sekolah-sekolah kita masih ada guru mengatakan anak

"bodoh", lalu keluarlah nama-nama kebun binatang. Tidak cukup sampai di sana, bahkan di depan teman sekelas yang lain anak dicemooh, dicerca, dan direndahkan. Miris rasanya jika kekerasan verbal itu masih tetap dilakukan oleh guru-guru di sekolah yang notabennya mereka adalah agent of change bagi anak didiknya. Hal itu sangat menyakitkan bagi anak dan akan terinternalisai pada diri mereka. Meskipun sakitnya tak terlihat namun bekas luka dari kekerasan verbal ini setiap kata-nya bisa meneteskan "darah dan luka" di dalam hati. Wahai guru, ayolah lihat anak sebagai harta paling berharga. Kata-kata bukan sekedar kata-kata, jadikan kata-kata sebagai jembatan menjadikan mereka lebih berharga. Tanamkan dalam pandangan, setiap kening anak-anak sudah tertulis angka 10. Nilai 10 untuk sikapnya, nilai 10 untuk pengetahuannya, dan nilai 10 untuk keterampilannya. Temukanlah titik cemerlang pada anak-anak, berikanlah dorongan pada anak-anak dengan sungguh hati, dengan kata-kata yang membangkitkan semangat dan percaya dirinya, maka anda akan menemukan setiap anak adalah keajaiban.Please, Stop Verbal Violence!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar